Salah satu sumberdaya perikanan ekonomis penting yang dihasilkan oleh perairan Rainawe adalah ikan cendro (Tylosurus sp) yang dikenal dengan nama lokal sebagai ikan Manuk. Alat tangkap yang umum digunakan untuk menangkap ikan cendro ialah jaring insang permukaan, jaring insang hanyut dan pancing tonda; tetapi pancing layang-layang lebih mudah dioperasikan dan menjadi populer di Kabupaten Malaka. Keberhasilan menangkap ikan dengan pancing layang-layang sangat bergantung pada ketersediaan umpan alami dan umpan buatan. Umpan alami dan umpan buatan hanya digunakan pada bagan saat musim tertentu, hal ini berarti bahwa pancing layang-layang tidak dapat dioperasikan sepanjang waktu setiap bulan.Penelitian ini menggunakan umpan alami dan umpan buatan untuk mengetahui pengaruh terhadap hasil tangkapan pancing layang-layang.Penelitian ini telah dilakukan di perairan Kabupaten Malaka, dengan menggunakan metode eksperimental. Dua jenis umpan yang digunakan, yaitu umpan alami ikan tembang (Sardinella sp) dan umpan buatan yang berupa ikan berbahan karet. Analisis data menggunakan uji t. Hasil tangkapan selama penelitian berjumlah 28 individu ikan Cendro yang terdiri dari 21 individu hasil tertangkap dengan umpan alami dan 7 individu hasil tertangkap dengan umpan buatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan umpan alami tidak berbeda nyata dengan umpan buatan pada pancing layang-layang untuk menangkap ikan cendro di perairan Kabupaten Malaka.